Ibu, Mengapa engkau menangis?

Posted: July 7, 2009 in Semedi

ibu2

Suatu ketika, ada seoarang anak laki-laki  yang bertanya kepad ibunya “
“Ibuk, mengapa ibu menangis?”
ibunya menhawab, “Sebab, ibu adalah seorang wanita nak “
“Aku tak mengerti ” kata si anak lagi
Ibunya hanya tersenyum dan memelukny erat
” Nak kamu emamng tak akan pernah mengerti…..”

Kemudian, anak itu bertanya kepada ayahnya.
“Ayah,mengapa Ibu menangis ?” Sepertinya ibu menangis tanpa sebab yang jelas?”
Sang yah menjawab, “semua wanita memang menangis tanpa ada alasan.”
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya,mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermipi dan bertaya kepada Tuhan.
Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?”
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,
“Saat kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
“Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.”

“Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan pantang menyerah, saat semua orang putu asa, Pada wanita kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.


“Kuberikan wanita, perasaaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun, walau tak jarang anak-anaknya itu mulukai perasaanya, melukai hatinya. Perasaan itu pula yg memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang trkantuk menahan lelap. “Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.


“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya,melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak, Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yg baik adalah yg tak pernah melukai istrinya, walau seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.


“Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaanya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata itu adalah air mata kehidupan.”


Maka dekatkanlah diri kita kepada sang Ibu, kalau beliu masih hidup.

Comments
  1. faiza says:

    salam kenal sahabat..

    saya suka artikelnya..

    ijin minta memajang gambarnya di posting saya juga ya..

Leave a comment